Panduan Lengkap Membuat Terarium Tertutup: Langkah Detail Membangun Ekosistem Mini yang Seimbang

Terarium tertutup adalah ekosistem mini yang hidup di dalam wadah kaca dan mampu mempertahankan keseimbangan alaminya sendiri. Dengan kombinasi media tanam yang tepat, sistem drainase yang baik, serta pemilihan tanaman yang sesuai, terarium dapat tumbuh subur dengan perawatan minimal.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari secara lengkap dan teknis cara membuat terarium tertutup dari awal hingga siap ditempatkan, termasuk fungsi setiap lapisan, pemilihan material, serta tips agar terarium tidak berjamur dan tahan lama.


Apa Itu Terarium Tertutup?

Terarium tertutup adalah wadah kaca transparan yang berisi tanaman dan organisme kecil, ditutup rapat sehingga membentuk siklus air dan udara sendiri. Air menguap, mengembun di dinding kaca, lalu kembali ke media tanam. Sistem ini meniru ekosistem alami dalam skala kecil.

Keunggulan terarium tertutup:

  • Perawatan sangat minim

  • Kelembapan stabil

  • Cocok untuk tanaman tropis

  • Estetis sebagai dekorasi ruangan


Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Wadah Terarium

  • Toples kaca transparan ±800 ml

  • Tutup kaca bening (wajib transparan)

Tips SEO: Gunakan kata kunci wadah terarium kaca transparan secara alami dalam konten.

Material Lapisan Dasar

  • Batu lava / batu apung / LECA

  • Kasa atau jaring plastik

  • Arang aktif (hortikultura)

Media Tanam (Substrat)

  • Cocopeat

  • Pasir

  • Kulit kayu pinus

  • Lumut sphagnum kering

  • Aquasoil

  • Arang aktif

Hardscape & Aksesori

  • Batu Naga (Dragon Stone)

  • Batu lava kecil

  • Ranting kecil

Tanaman Terarium

  • Lumut (berbagai jenis)

  • Pakis mini

  • Bolbitis mini

  • Fittonia

  • Pellionia repens

  • Selaginella

Organisme Pendukung

  • Springtail (serangga pembersih)


Langkah-Langkah Membuat Terarium Tertutup

1. Memilih Wadah Terarium yang Tepat

Gunakan wadah kaca dengan tutup transparan agar cahaya dapat masuk untuk fotosintesis. Hindari menempatkan garis sambungan kaca di bagian depan karena akan mengganggu tampilan visual.

Karena wadah kaca tidak memiliki lubang drainase, sistem lapisan internal menjadi faktor paling krusial dalam keberhasilan terarium.


2. Membuat Lapisan Drainase (False Bottom)

Lapisan drainase berfungsi untuk menampung kelebihan air agar tidak merendam akar tanaman.

Material yang direkomendasikan:

  • Batu lava (ringan dan berpori)

  • Batu apung

  • LECA

  • Kerikil kasar

Tebal lapisan ideal adalah sekitar 1–1,5 cm atau ±10% tinggi wadah.

Keunggulan batu lava:

  • Pori-porinya menjadi habitat bakteri baik

  • Membantu menjaga keseimbangan biologis

  • Tampilan alami


3. Memasang Pembatas Jaring

Letakkan jaring plastik atau kasa di atas lapisan drainase. Fungsinya untuk:

  • Mencegah media tanam jatuh ke lapisan bawah

  • Menjaga drainase tetap berfungsi

  • Memperpanjang umur terarium

Langkah ini opsional, tetapi sangat disarankan untuk terarium jangka panjang.


4. Menambahkan Lapisan Arang Aktif

Arang aktif berperan sebagai filter alami.

Manfaat arang aktif dalam terarium:

  • Menyerap bau

  • Mengurangi bakteri patogen

  • Menyaring kelebihan air

  • Membantu mencegah jamur

Gunakan lapisan tipis dan ratakan secara merata.


5. Meracik Substrat Terarium

Substrat yang baik harus mampu:

  • Menyimpan air

  • Memiliki sirkulasi udara

  • Mendukung pertumbuhan akar

Komposisi substrat ideal:

  • 2 bagian cocopeat

  • 1 bagian pasir

  • 1 bagian kulit kayu pinus

  • 1 bagian sphagnum moss kering

  • ½ cangkir arang aktif

  • ½ cangkir aquasoil

Campur semua bahan hingga homogen sebelum dimasukkan ke wadah.


6. Menata Media Tanam

Masukkan substrat ke dalam wadah dan bentuk kemiringan ke arah belakang. Teknik ini disebut forced perspective, bertujuan:

  • Memberi kesan kedalaman

  • Mengangkat elemen latar belakang

  • Membuat terarium tampak lebih alami


7. Menyusun Hardscape Batu

Gunakan Batu Naga sebagai hardscape utama karena:

  • Tidak mudah berjamur

  • Teksturnya alami

  • Mudah dibentuk

Bentuk desain V klasik:

  • Batu besar di bagian depan

  • Batu lebih kecil di belakang dengan sudut berlawanan

  • Kunci posisi dengan media tanam di sekitarnya

Desain ini umum digunakan dalam aquascape dan terarium profesional.


8. Melembapkan Media Sebelum Menanam

Semprotkan air hingga media lembap (bukan becek). Langkah ini penting untuk:

  • Mengurangi stres tanaman

  • Memudahkan proses penanaman

  • Menghindari rongga udara di substrat


9. Menanam Tanaman Terarium

Tanaman Latar Belakang

  • Pakis mini

  • Bolbitis mini (epifit, tidak perlu ditanam dalam)

Tanaman Penutup

  • Lumut sebagai penutup utama

  • Ditekan perlahan agar menempel kuat

Tanaman Aksen

  • Fittonia

  • Pellionia repens

  • Selaginella

Gunakan stek kecil agar proporsi tetap seimbang dan tanaman mudah beradaptasi.


10. Menambahkan Detail Latar Depan

Detail kecil memberi dampak besar pada estetika:

  • Ranting kecil untuk arah visual

  • Batu lava kecil untuk tekstur

  • Jalur alami menuju hardscape utama

Tahap ini meningkatkan nilai artistik dan kesan natural.


11. Menambahkan Springtail

Springtail adalah serangga mikro yang sangat penting dalam terarium tertutup.

Fungsi springtail:

  • Mengendalikan jamur

  • Menguraikan sisa organik

  • Menjaga terarium tetap bioaktif

Masukkan springtail bersama media arangnya ke dalam terarium.


12. Penutupan dan Penempatan Terarium

Tutup terarium dengan rapat dan tempatkan di:

  • Bawah lampu buatan

  • Fotoperiode konsisten (8–10 jam/hari)

  • Jauh dari sinar matahari langsung

Dengan sistem yang tepat, terarium dapat bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tanpa penyiraman ulang.

Leave a Reply