Terarium tertutup adalah ekosistem mini yang hidup di dalam wadah kaca dan mampu mempertahankan keseimbangan alaminya sendiri. Dengan kombinasi media tanam yang tepat, sistem drainase yang baik, serta pemilihan tanaman yang sesuai, terarium dapat tumbuh subur dengan perawatan minimal.
- Apa Itu Terarium Tertutup?
- Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
- Wadah Terarium
- Material Lapisan Dasar
- Media Tanam (Substrat)
- Hardscape & Aksesori
- Tanaman Terarium
- Organisme Pendukung
- Langkah-Langkah Membuat Terarium Tertutup
- 1. Memilih Wadah Terarium yang Tepat
- 2. Membuat Lapisan Drainase (False Bottom)
- 3. Memasang Pembatas Jaring
- 4. Menambahkan Lapisan Arang Aktif
- 5. Meracik Substrat Terarium
- 6. Menata Media Tanam
- 7. Menyusun Hardscape Batu
- 8. Melembapkan Media Sebelum Menanam
- 9. Menanam Tanaman Terarium
- 10. Menambahkan Detail Latar Depan
- 11. Menambahkan Springtail
- 12. Penutupan dan Penempatan Terarium
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari secara lengkap dan teknis cara membuat terarium tertutup dari awal hingga siap ditempatkan, termasuk fungsi setiap lapisan, pemilihan material, serta tips agar terarium tidak berjamur dan tahan lama.
Apa Itu Terarium Tertutup?
Terarium tertutup adalah wadah kaca transparan yang berisi tanaman dan organisme kecil, ditutup rapat sehingga membentuk siklus air dan udara sendiri. Air menguap, mengembun di dinding kaca, lalu kembali ke media tanam. Sistem ini meniru ekosistem alami dalam skala kecil.
Keunggulan terarium tertutup:
-
Perawatan sangat minim
-
Kelembapan stabil
-
Cocok untuk tanaman tropis
-
Estetis sebagai dekorasi ruangan
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Wadah Terarium
-
Toples kaca transparan ±800 ml
-
Tutup kaca bening (wajib transparan)
Tips SEO: Gunakan kata kunci wadah terarium kaca transparan secara alami dalam konten.
Material Lapisan Dasar
-
Batu lava / batu apung / LECA
-
Kasa atau jaring plastik
-
Arang aktif (hortikultura)
Media Tanam (Substrat)
-
Cocopeat
-
Pasir
-
Kulit kayu pinus
-
Lumut sphagnum kering
-
Aquasoil
-
Arang aktif
Hardscape & Aksesori
-
Batu Naga (Dragon Stone)
-
Batu lava kecil
-
Ranting kecil
Tanaman Terarium
-
Lumut (berbagai jenis)
-
Pakis mini
-
Bolbitis mini
-
Fittonia
-
Pellionia repens
-
Selaginella
Organisme Pendukung
-
Springtail (serangga pembersih)
Langkah-Langkah Membuat Terarium Tertutup
1. Memilih Wadah Terarium yang Tepat
Gunakan wadah kaca dengan tutup transparan agar cahaya dapat masuk untuk fotosintesis. Hindari menempatkan garis sambungan kaca di bagian depan karena akan mengganggu tampilan visual.
Karena wadah kaca tidak memiliki lubang drainase, sistem lapisan internal menjadi faktor paling krusial dalam keberhasilan terarium.
2. Membuat Lapisan Drainase (False Bottom)
Lapisan drainase berfungsi untuk menampung kelebihan air agar tidak merendam akar tanaman.
Material yang direkomendasikan:
-
Batu lava (ringan dan berpori)
-
Batu apung
-
LECA
-
Kerikil kasar
Tebal lapisan ideal adalah sekitar 1–1,5 cm atau ±10% tinggi wadah.
Keunggulan batu lava:
-
Pori-porinya menjadi habitat bakteri baik
-
Membantu menjaga keseimbangan biologis
-
Tampilan alami
3. Memasang Pembatas Jaring
Letakkan jaring plastik atau kasa di atas lapisan drainase. Fungsinya untuk:
-
Mencegah media tanam jatuh ke lapisan bawah
-
Menjaga drainase tetap berfungsi
-
Memperpanjang umur terarium
Langkah ini opsional, tetapi sangat disarankan untuk terarium jangka panjang.
4. Menambahkan Lapisan Arang Aktif
Arang aktif berperan sebagai filter alami.
Manfaat arang aktif dalam terarium:
-
Menyerap bau
-
Mengurangi bakteri patogen
-
Menyaring kelebihan air
-
Membantu mencegah jamur
Gunakan lapisan tipis dan ratakan secara merata.
5. Meracik Substrat Terarium
Substrat yang baik harus mampu:
-
Menyimpan air
-
Memiliki sirkulasi udara
-
Mendukung pertumbuhan akar
Komposisi substrat ideal:
-
2 bagian cocopeat
-
1 bagian pasir
-
1 bagian kulit kayu pinus
-
1 bagian sphagnum moss kering
-
½ cangkir arang aktif
-
½ cangkir aquasoil
Campur semua bahan hingga homogen sebelum dimasukkan ke wadah.
6. Menata Media Tanam
Masukkan substrat ke dalam wadah dan bentuk kemiringan ke arah belakang. Teknik ini disebut forced perspective, bertujuan:
-
Memberi kesan kedalaman
-
Mengangkat elemen latar belakang
-
Membuat terarium tampak lebih alami
7. Menyusun Hardscape Batu
Gunakan Batu Naga sebagai hardscape utama karena:
-
Tidak mudah berjamur
-
Teksturnya alami
-
Mudah dibentuk
Bentuk desain V klasik:
-
Batu besar di bagian depan
-
Batu lebih kecil di belakang dengan sudut berlawanan
-
Kunci posisi dengan media tanam di sekitarnya
Desain ini umum digunakan dalam aquascape dan terarium profesional.
8. Melembapkan Media Sebelum Menanam
Semprotkan air hingga media lembap (bukan becek). Langkah ini penting untuk:
-
Mengurangi stres tanaman
-
Memudahkan proses penanaman
-
Menghindari rongga udara di substrat
9. Menanam Tanaman Terarium
Tanaman Latar Belakang
-
Pakis mini
-
Bolbitis mini (epifit, tidak perlu ditanam dalam)
Tanaman Penutup
-
Lumut sebagai penutup utama
-
Ditekan perlahan agar menempel kuat
Tanaman Aksen
-
Fittonia
-
Pellionia repens
-
Selaginella
Gunakan stek kecil agar proporsi tetap seimbang dan tanaman mudah beradaptasi.
10. Menambahkan Detail Latar Depan
Detail kecil memberi dampak besar pada estetika:
-
Ranting kecil untuk arah visual
-
Batu lava kecil untuk tekstur
-
Jalur alami menuju hardscape utama
Tahap ini meningkatkan nilai artistik dan kesan natural.
11. Menambahkan Springtail
Springtail adalah serangga mikro yang sangat penting dalam terarium tertutup.
Fungsi springtail:
-
Mengendalikan jamur
-
Menguraikan sisa organik
-
Menjaga terarium tetap bioaktif
Masukkan springtail bersama media arangnya ke dalam terarium.
12. Penutupan dan Penempatan Terarium
Tutup terarium dengan rapat dan tempatkan di:
-
Bawah lampu buatan
-
Fotoperiode konsisten (8–10 jam/hari)
-
Jauh dari sinar matahari langsung
Dengan sistem yang tepat, terarium dapat bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tanpa penyiraman ulang.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need