
Bor baterai saat ini menjadi pilihan populer bagi pengguna rumahan maupun teknisi karena kemudahannya dalam mobilitas. Namun, seperti perangkat elektronik lainnya, masalah teknis bisa muncul sewaktu-waktu. Kali ini, kami kedatangan sebuah bor baterai merek APR dengan model AP34 yang mengalami kerusakan mendadak — mati total saat digunakan, meskipun indikator lampu masih menyala.
Artikel ini akan membahas langkah demi langkah proses pembongkaran dan analisis kerusakan pada bor APR tersebut.
1. Pemeriksaan Awal: Bor Tidak Menyala Tapi Lampu Hidup
Pelanggan mengeluhkan bahwa bor tiba-tiba mati saat digunakan. Ketika diperiksa, tombol bor tidak berfungsi, namun lampu indikator menyala. Ini menandakan bahwa aliran listrik dari baterai ke sistem masih ada, namun kemungkinan terhenti di motor atau switch-nya.
2. Pengecekan Tegangan Baterai
Langkah selanjutnya adalah mengukur tegangan baterai. Hasil pengukuran menunjukkan tegangan hanya sekitar 12 Volt. Ini cukup mengherankan karena pada umumnya bor cordless seperti ini menggunakan baterai dengan lima sel lithium (3.7V x 5 = ±18.5–21V).
Namun, saat casing baterai dibuka, ditemukan bahwa baterai hanya terdiri dari 3 sel — jadi wajar jika hanya menghasilkan 12V (3 x 4.0V = 12V jika penuh).
3. Implikasi dari Baterai 3 Sel
Fakta bahwa baterai hanya terdiri dari 3 sel merupakan informasi penting. Banyak pengguna awam yang tidak menyadari hal ini. Jika mereka membeli baterai pengganti universal yang berisi 5 sel (20V), dan memasangnya ke bor APR ini, maka bisa berisiko merusak motor atau komponen lainnya, seperti overheat, atau bahkan kebakaran kecil.
4. Bongkar Unit Bor: Motor Karbon, Bukan Brushless
Setelah memastikan baterai berfungsi normal, fokus diarahkan ke bagian motor. Ketika casing bor dibuka, terlihat bahwa motor menggunakan sikat karbon (brushed motor), bukan brushless motor. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan brush karbon, dan tidak adanya modul elektronik kontrol (ESC) yang biasanya ada di bor brushless.
5. Indikasi Kerusakan pada Motor
Setelah dibongkar lebih lanjut, ditemukan beberapa tanda kerusakan serius:
-
Kipas pendingin motor meleleh, menunjukkan terjadi overheat.
-
Bagian aluminium di dalam motor terlihat putus dan gosong.
-
Sikat karbon masih dalam kondisi baik dan tidak habis, tetapi kerusakan menyeluruh di sekitar komutator dan rumah kipas membuat motor tidak bisa berfungsi optimal.
6. Analisis Penyebab Kerusakan
Dugaan sementara penyebab kerusakan ada dua kemungkinan besar:
-
Penggunaan berlebihan dalam jangka panjang, yang menyebabkan suhu motor melonjak dan akhirnya merusak komponen dalam.
-
Kesalahan pada penggantian baterai, misalnya menggunakan baterai 20V pada motor 12V, yang mengakibatkan overvoltage dan panas berlebih.
7. Solusi dan Tindakan Selanjutnya
Motor seperti ini masih bisa diselamatkan dengan proses gulung ulang (rewinding), namun memerlukan keterampilan teknis. Kami berencana untuk membahas proses gulung ulang motor bor APR secara lengkap pada artikel lanjutan (Part 2).
Kesimpulan
Bor APR AP34 ini merupakan bor yang cukup populer di pasaran dan banyak ditemukan di platform e-commerce seperti Shopee atau TikTok Shop. Namun, pengguna perlu lebih berhati-hati, terutama dalam mengenali:
-
Spesifikasi asli baterai (12V, 3 sel)
-
Risiko penggunaan baterai universal yang tidak cocok
-
Tanda-tanda awal kerusakan motor
Bagi yang ingin mengganti atau memperbaiki bor seperti ini, penting untuk memahami struktur internal dan batasan dayanya agar tidak merusak perangkat lebih lanjut.
kanalesia.com | Bringing the knowledge you need