Cara Ekspor Sabut Kelapa,Cocofiber,Cocopeat Untuk Pemula UMKM

Berikut adalah detail langkah-langkah yang harus dilakukan untuk ekspor sabut kelapa:

1. Mempersiapkan Produk Sabut Kelapa

  • Standar Kualitas: Sabut kelapa yang akan diekspor harus memenuhi standar kualitas internasional. Berikut beberapa parameter yang harus dipenuhi:
    • Kadar Air: Sabut kelapa harus memiliki kadar air maksimal 18%. Kadar air yang terlalu tinggi bisa menyebabkan produk rusak atau ditolak di negara tujuan.
    • Kadar Serat: Kadar serat atau serat yang terurai harus sesuai dengan permintaan pasar. Biasanya serat harus terurai seluruhnya.
    • Kadar Debu: Produk harus memiliki kadar debu maksimal 3%.
    • pH dan Konduktivitas Elektrik: Sabut kelapa harus memiliki pH sekitar 5,7-6,5 dan konduktivitas elektrik di bawah 600 µS/cm.
  • Jenis Produk: Olah sabut kelapa sesuai dengan permintaan pasar, misalnya:
    • Coco Fiber: Serat sabut kelapa yang digiling tetapi tidak terlalu halus, biasanya digunakan untuk sapu, keset, tali, atau media tanam.
    • Cocopit: Serat sabut kelapa yang digiling menjadi bubuk halus, digunakan sebagai media tanam karena kemampuannya menahan air.

2. Pengemasan Produk

  • Kemasan Aman dan Rapi: Kemasan sabut kelapa harus dilakukan dengan hati-hati agar produk tidak rusak selama pengiriman.
  • Diskusi dengan Buyer: Diskusikan ukuran dan bentuk kemasan dengan buyer sebelum pengiriman. Ini tergantung pada tujuan akhir produk, apakah akan dijual ulang atau digunakan langsung dalam industri.

3. Mengurus Perizinan

  • Pendaftaran Badan Usaha:
    • Bentuk usaha seperti CV, Firma, PT (Perseroan Terbatas), atau Koperasi. Paling mudah adalah mendirikan PT Perorangan dengan biaya Rp50.000 tanpa perlu notaris.
  • Nomor Induk Berusaha (NIB):
    • Dapatkan NIB melalui website OSS (Online Single Submission). NIB ini menggantikan beberapa dokumen lain seperti TDP dan API.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak):
    • Daftarkan perusahaan Anda untuk mendapatkan NPWP, yang juga bisa dilakukan secara online.
  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP):
    • SIUP sebagai bukti sahnya usaha, juga dapat diperoleh melalui sistem OSS.
  • Daftar Sebagai Eksportir:
    • Daftarkan perusahaan sebagai eksportir ke Dirjen Bea Cukai untuk mendapatkan Surat Izin Eksportir Terdaftar (SIET).
  • Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB):
    • Buat PEB yang diserahkan ke Bea Cukai untuk mendapatkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE). Ini adalah dokumen wajib sebelum melakukan ekspor.
  • Sertifikat Fumigasi:
    • Sabut kelapa harus bebas dari hama dan bakteri, biasanya melalui proses fumigasi. Dapatkan sertifikat ini dari badan yang telah mendapatkan izin dari Badan Karantina Pertanian.

4. Membuat Proposal Penawaran

  • Komponen Proposal:
    • Perkenalan: Jelaskan secara singkat tentang perusahaan Anda, pengalaman, sertifikasi (seperti ISO), dan produk yang ditawarkan.
    • Deskripsi Produk: Sertakan informasi lengkap tentang produk, foto, spesifikasi, ukuran, dan fitur lainnya.
    • Informasi Harga: Tentukan harga berdasarkan kuantitas dan Incoterms yang digunakan (misalnya FOB, CIF). Harga akan bervariasi tergantung siapa yang menanggung biaya pengiriman dan asuransi.
    • Pengiriman dan Logistik: Jelaskan metode pengiriman (laut atau udara), perkiraan waktu produksi, dan waktu pengiriman. Pastikan proposal dalam bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan ekspor.

5. Mencari Buyer

  • Cara Mencari Buyer:
    • Ikuti pameran atau trade show internasional.
    • Kontak langsung dengan toko-toko di luar negeri.
    • Gunakan platform marketplace internasional seperti Alibaba.
    • Manfaatkan database seperti trademap.org untuk mencari buyer potensial.
  • Kontrak: Setelah menemukan buyer, buat kontrak tertulis untuk memperjelas tanggung jawab dan kesepakatan kedua belah pihak.

6. Mengurus Pengiriman dan Pembayaran

  • Pengiriman:
    • Cari forwarder atau perusahaan logistik yang berpengalaman dalam menangani ekspor komoditas pertanian. Pastikan semua dokumen ekspor lengkap dan sah.
  • Pembayaran:
    • Gunakan metode pembayaran yang aman, seperti Letter of Credit (LC), yang melibatkan bank sebagai pihak ketiga. Uang akan diterima oleh seller setelah bukti pengiriman diserahkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan lebih siap untuk memulai bisnis ekspor sabut kelapa, memenuhi persyaratan internasional, dan menangani proses ekspor dengan baik.

Untuk lebih jelasnya, simak video berikut

Leave a Reply